Pemerintahan yang dipimpin Joko Widodo (Jokowi) menjadikan infrastruktur sebagai program prioritas. Infrastruktur yang digenjot itu di antaranya tol darat, laut, dan udara.

Di samping itu, pemerintah memiliki program tol lain yakni tol listrik yang dibangun dari ujung utara sampai ke ujung selatan Sumatera.

Berdasarkan keterangan tertulis PT Rekadaya Elektrika, Selasa (3/9/2019), tol listrik tahap pertama akan membentang dari Lahat ke wilayah Galang sepanjang 2.866 kilometer sirkuit (Kms). Hal ini sesuai mandat yang diberikan pemerintah kepada PT PLN (Persero) untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.

Sementara, Rekadaya Elektrika merupakan anak usaha PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) yang bergerak di bidang engineering, procurement dan construction(EPC). Lalu, PJB adalah anak usaha PLN.

"Sebuah kehormatan bagi PT Rekadaya Elektrika untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan proyek tol listrik di Sumatera tahap pertama yang membentang sepanjang 2.886 kilometer sirkuit," kata Direktur Rekadaya Elektrika Ochairialdy dalam keterangannya.

Terkait proyek ini, Rekadaya terlibat dalam pembangunan transmisi (T/L) 150 kV PLTP Muara Laboh-Gardu Induk (GI) 150 kV Muara Laboh-Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 kV Sungai Rumbai.


Lanjutnya, dengan adanya tol ini akan menunjang pasokan listrik di Sumatera dalam 10 tahun ke depan.

"Dengan adanya pembangunan proyek tol listrik tahap pertama ini, memberi harapan baru bagi masyarakat dengan terpenuhinya kebutuhan listrik 10 tahun ke depan dan menambah pasokan listrik dengan daya sebesar 25 MW serta akan mengalirkan listrik sebesar 2.000 MW sehingga memperkuat keandalan listrik di sistem Sumatera," sambungnya.

Dia bilang, tol listrik ini membuat masyarakat bisa menikmati listrik dan mengurangi pemadaman bergilir. Dia menambahkan, dalam proyek pembangunan transmisi 150 kV PLTP Muara Laboh-Gardu Induk (GI) 150 kV Muara Laboh - Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 kV Sungai Rumbai, Rekadaya membangun sejauh 192,7 Kms dan memiliki 306 tower. 

Komentar